Tata Kamera


Prinsip dasar membuat shot adalah bagaimana membuat gambar menjadi tampak 3 dimensi setelah berpikir bahwa gambar harus “ berbicara ” dan informatif.

Beberapa cara membuat gambar menjadi tampak 3 Dimensi
- menggunakan foreground
- depth of field
- pemilihan dan peletakan background yang tepat
- menggunakan system angle 45 derajat ( garis diagonal )
- Tele lens



Jenis Cara Pengambilan Shot :
1. Simple Shot
Pengambilan gambar dengan cara kamera statis terhadap obyek yang statis

2. Developing Shot
 Pengambilan gambar dengan cara kamera statis terhadap obyek yang bergerak atau sebaliknya

3. Complex Shot
Kombinasi antara kamera yang bergerak dengan obyek yang bergerak.



Camera Movement

Kamera yang bergerak selalu mempunyai motivasi tertentu. Motivasi bisa berasal dari dua cara .Pertama , berasal dari pergerakan subyek itu sendiri sehingga mengharuskan kamera ikut bergerak. Kedua, kamera yang bergerak untuk sebuah tujuan tertentu seperti, menekankan perhatian, memberikan sebuah informasi ruang, memberikan informasi baru pada akhir pergerakan, memberikan nuansa yang dinamis, etc. Yang terpenting dalam camera movement adalah ritme. Ibarat sebuah musik, kamera yang bergerak tidak seterusnya selalu bergerak tetapi tetap ada tempo dimana kapan harus bergerak secara lambat atau secara cepat bahkan static (tetapi tetap memberi nuansa pergerakan ) sesuai motivasi yang telah ditentukan.


Moving Shot


Tracking Shot
Camera bergerak sesuai dengan arah pergerakan subyek. Jika pergerakan dari LS kemudian ke arah CU akan terasa ada penekanan pada subyek.

Countermove Shot
Camera bergerak berlawanan dengan arah gerak subyek. Pergerakan ini lebih menjadi variasi gerak dari konsep tracking yang tujuannya agar look tidak membosankan. Efek yang dihasilkan dari shot ini lebih dinamis dan energik

Reveal Shot
Seperti reverse shot tetapi kamera ini bergerak dalam satu shot diikuti oleh pergerakan subyek. Biasanya dilakukan untuk memberikan informasi baru dari sesuatu yang tidak tampak dalam frame sebelumnya.



Circle Shot
Circle shot dilakukan harus dengan sangat smooth. Sebisa mungkin circle shot ini tidak dilakukan terlalu jauh dengan subyek.

Crane Shot
Pergerakan kamera yang lebih mengarah vertical move. Tujuanya lebih untuk menginformasikan ruang geografis secara umum dan biasa untuk menutup ending program.

Rolling Shot
Pergerakan kamera yang dilakukan dengan bantuan kendaraan.


Don Livingston membagi dalam Dua Belas Gerakan Dasar Kamera ( Basic Twelve Camera Movement )


1. Truck In atau Dolly In
Kamera bergerak menuju subyek atau subyek atau benda yang tidak bergerak. Biasanya dipergunakan untuk menarik perhatian atau menekankan emosi terhadap subyek atau sebuah benda.
2. Truck Out atau Dolly Out
Kamera bergerak menjauhi subyek. Biasanya digunakan untuk menutup sebuah scene atau membuka sebuah sequence yang berfungsi sebuah transisi bagi sequence berikutnya atau sebelumnya.( salah satu tujuannya membuat informasi ruang )
3. Walk In ( Maju ke depan )
Sebuah transisi dari medium shot atau long shot ke sebuah shot yang lebih dekat yang tercapai karena subyeknya berjalan mendekati kamera.
4. Walk Out
Transisi dari sebuah Close up menuju Medium shot atau long shot karena subyek menjauhi kamera.
5. Follow Shot
Subyek dan camera dua-duanya bergerak. Disini camera bergerak dengan truck kemudian mengikuti subyek yang bergerak dan mempertahankan komposisi yang kira-kira sama pada subyek tetapi latar belakang berubah.

6. Mengikuti satu subyek yang bergerak untuk memperlihatkan dan menarik perhatian pada subyek yang lain, dimana subyek yang pertama keluar frame.

7. Mengikuti satu subyek supaya subyek lain dapat masuk frame.Gerakan ini hampir sama dengan gerakan nomor 6 tetapisubyek yang pertama tidak meninggalkan frame.

8. Transisi dari sekelompok subyek kepada seseorang.

9. Mengikuti satu subyek yang meninggalkan kelompok. Pada mulanya mengambil sekelompok orang kemudian salah satu diantaranya menjauhkan diri dri yang lain, kamera mengikuti dengan menggunakan pan atau truck.
10. Memperbaiki demi komposisi. Kamera harus menggunakan pan, tilt atau truck untuk mempertahankan komposisi pada satu atau lebih banyak subyek. ( Teknik ini diterapkan pada Berbincang Jalan )

11. Subyek yang bertukar tempat. Kamera mengambil tokoh B yang berjalan mendekati kamera dan melewati tokoh A, camera lalu berputar menghadap tokoh B.

12. Mengimbangi. Satu subyek bergerak dan satu subyek yang lain mengimbangi atau masuk ke dalam scene dalam sebuah posisi yang ditentukan demi kepentingan komposisi gambar.


Prinsip dasar dalam menghasilkan gambar yang baik :


1. Mempunyai satu pusat perhatian
Bisa diciptakan dari ukuran , warna , pergerakan dan posisi dari subyek ( rule of third thinking )

2. Memilih sudut kamera yang baik
Menghindarkan garis horizon berada di tengah frame . Dan selalu rajin memindahkan kamera meski se inchi untuk menghasilkan angle yang menarik.

3. Mendekati Subyek
Salah satu aturan yang harus kita sepakati adalah apapun gambar yang kita hasilkan lebih baik bergerak mendekati subyek. Karena close up memberikan suasana kedekatan , memusatkan perhatian dan detail pada subyek. ( TV adalah karakter Medium Shot )

4. Memperhatikan latar belakang
Latar belakang bisa membuat gambar lebih cantik atau lebih buruk. Terlalu banyak memasukkan elemen visual yang tidak mendukung subyek utama membuat bingung dan merusak perhatian penonton.

5.Gambar dengan subyek bergerak
Subyek yang bergerak selalu lebih menarik daripada subyek yang statis.

Sistem shooting multi camera dibagi menjadi 2 cara :

1. System shooting Multi Camera Multi Recorder.
Sistem shooting yang menggunakan 2 atau lebih kamera dimana recorder sesuai dengan jumlah kamera. Recorder bisa berasal dari badan camera atau vtr recorder.
2. System shooting Multi Camera One Recorder
Teknik ini yang lazim disebut shooting multi cam. Yaitu, system shooting yang menggunakan 2 atau lebih kamera dengan 1 recorder yaitu vtr recorder dilengkapi dengan CCU.
Jakarta 26 Maret 2007
Fredy Aryanto


Bahan Referensi :
1.Digital Video Hand Book. Oleh : Pete May
2.Cinematography, theory and practice. Oleh : Blain Brown
3.WorkShop, Bentuk Dokumenter: Realitas Pribadi dan Sosial, 2002
4.Pengalaman Penulis

0 komentar:

Posting Komentar