Tampilkan postingan dengan label Resensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resensi. Tampilkan semua postingan

Siaran Radio Network

Pesatnya perkembangan industri radio di Indonesia, antara lain disebabkan karena kondisi geografisnya yang sangat luas, terdiri dari 17.500 pulau, sehingga sangat membutuhkan teknologi radio sebagai media siar informasi.

Radio dikenal sebagai media yang cukup populer digunakan oleh masyarakat. Selain itu, sangat diminati karena isi siarannya yang aktual dan sangat mudah untuk diakses. Apalagi dengan adanya teknologi radio FM yang dari segi implementasi sudah sangat mature, dimana kompromi antara kualitas suara dan harga perangkat penerimanya sudah sangat optimal.


Radio FM Jaringan

Beberapa radio FM yang sudah menjadi bagian dari radio jaringan (radio network), sangat antusias mengembangkan program siarannya, dimana siarannya dapat dipancar-terimakan dengan mudah dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jarak ratusan bahkan ribuan kilometer. Sehingga, secara realtime dapat dinikmati oleh pendengarnya, kapan saja dan di mana saja.


Perkembangannya tentu tidak terlepas dari kepiawaian para pemiliknya dalam melihat peluang di bisnis ini, karena radio dapat berjangkauan siaran regional, nasional, maupun internasional. Sehingga, dapat memiliki segmentasi bervariasi, yaitu Demograpihic (berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan bulanan dan etnis), Georaphic (berdasarkan populasi, iklim, dan daerah asal), dan bahkan Psycographic (berdasarkan gaya hidup, hobi, peminatan dan selera). Segmentasi inilah yang dapat dijadikan referensi bagi pengelola radio untuk menciptakan program siaran bervariasi, yang akan diminati oleh pendengarnya.


Radio jaringan adalah radio yang memiliki stasiun transmisi di beberapa tempat sekaligus, yang dapat menjangkau pendengarnya dalam cakupan siar yang luas. Program siarannya pun dibuat bervariasi, dan disesuaikan dengan segmentasi yang dipilih dan dibidiknya. Program siaran yang dikirim dai studio dapat dipancarteruskan ke beberapa stasiun transmisi di tempat lain melalui jaringan tertentu. Misalnya, melalui STL (Studio to Transmitter Link), microwave link, satelit, fiber optic, atau bahkan melalui saluran berbasis IP seperti ISDN, VPN, xDSL, MPLS. Bahkan dapat jugamelalui jaringan berbasis komunikasi seluler, seperti GPRS, EDGE, UMTS (3G), HSDPA, HSUPA atau kombinasi dari berbagai jaringan tersebut. Program dan waktu siarnya pun dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendengarnya. Ada program yang disiarkan langsung secara realtime, namun ada pula yang merupakan program taping.

Radio Jaringan di Indonesia


Saat ini, terdapat radio jaringan yang bersiaran di Indonesia. Konsep siaran ini dimotori oleh RRI yang didirikan secara resmi sejak tanggal 11 September 1945, yang saat ini memiliki 52 stasium penyiaran dan stasium penyiaran khusus yang ditujukkan ke luar negeri, yaitu suara Indonesia (Voice of Indonesia). Stasiun radio RRI di daerah, hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam tiga program, yaitu "RRI Programa Daerah" yang melayani segmen masyarakat luas sampai pedesaan, "Programa Kota (RRI Pro II)" yang melayani segmen masyarakat khusus di perkotaan, dan "Programa III (RRI Pro III)" yang menyajikan program berita dan informasi (news channel) kepada masyarakat luas.


RRI di stasiun cabang utama Jakarta memiliki segmentasi program yang lebih lengkap. Memoliki enam programa siaran, yaitu "Programa I" untuk pendengar di provinsi DKI Jakarta usia dewasa, "Programa II" untuk segmen pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, "Programa III" khusus berita dan informasi. Sementara itu, "RRI Programa IV" berisi program kebudayaan, "RRI Programa V" dikhususkan untuk saluran pendidikan, dan "RRI Program VI" berisi program musik klasik dan bahasa asing. Sedangkan "Suara Indonesia" menyelengarakan siaran sendiri, khusus untuk siaran internasional.


Saat ini, RRI menyelenggarakan siaran berjaringnya melalui kombisnasi berbagai saluran distribusi, seperti satelit, fiber optic, dan microwave link bekerjasama dengan PT Telkom dan penyedia infrastruktur lainnya seperti Indosat. Khusus untuk saluran distribusi melalui satelit, RRI menggunakan jasa  satelit Telkom-1 yang mengorbit di 108 derajat Bujur Timur dan menempati transponder tp 23 dengan frekuensi 4130 vertikal. Sementara itu, RRI Pro II FM, disamping melalui satelit Telkom-1, juga dikirim melalui satelit Palapa C-2.


Beberapa radio jaringan lainnya, juga menggunakan satelit sebagai jaringan distribusi utamanya (backbone). Sebut saja, jaringan Trijaya Network yang menempati transponder tp 2H dengan frekuensi 3774 H yang berada di satelit Palapa C-2. Radio jaringan lainnya, seperti Elshinta, Delta FM, FeMale Radio, Kantor Berita Radio Antero (aceh), dan Kantor Berita RAdio 68H, juga menggunakan satelit Palapa C-2 sebagai jaringan distribusinya.


Sementara itu, beberapa radio lainnya, seperti I-Radio, Hard Rock FM, Trax FM yang merupakan group MRA (PT Mugi Rekso Abadi) serta radio Sonara, Ramako, PAS FM, Smart FM, RPK, Mustang, Radio Net Mandiri, dan Kiss FM memilih menggunakan satelit Cakrawala 1 yang mengorbit di 107,7 derajat Bujur Timur, sebagai tempat menyalurkan distribusi siarannya. Satelit ini dikenal sebagai satelit yang digunakan oleh Indovision untuk mengirimkan layanan siaran DTH (Direct to the Home)-nya.


Biasanya radio jaringan memiliki manajemen yang khusus, karena disampimg melayani radio yang merupakan bagian dari group bisnisnya, juga membuka peluang bagi radio lainnya untuk menumpangkan program siarannya melalui jaringan distribusinya. Baik untuk bersiaran nasional, regional maupun lokal. Beberapa diantaranya bahkan merupakan bagian dari jaringan televisi, seperti Trijaya yang merupakan bagian dari MNC (Multi National Corporate) group dan Elshinta, yang merupakan bagian dari Indosiar.


Dalam UU 32/2002 pasal 60 ayat (2) dinyatakan bahwa lembaga penyiaran radio yang ingin bersiaran jaringan, harus bermitra dengan lembaga penyiaran radio lain. Lembaga radio yang sudah memiliki stasiun relay di satu daerah bisa menggunakan stasiun relaynya sampai berdirinya stasiun lokal berjaringan di daeerah tersebut, yang berjaringan dengan lembaga penyiaran tersebut dalam batas waktu sampai akhir 2006, kecuali ada alasan khusus yang ditetapkan oleh KPI bersama pemerintah.


Semua radio siaran saat ini harus memiliki izin siar dari pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah/propinsi. Hal ini terjadi setelah dikeluakannya PP No. 38 Tahun 2007 yang ditandatangani oleh presiden tanggal 9 Juli 2007, tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah propinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota, yang merupakaan PP derivatif dari UU No. 32 Tahun 2004. Dalam PP tersebut, kewenangan pemerintah propinsi untuk mengalokasikan frekuensi radio dicabut. Kewenangan tersebut ditarik kembali ke pemerintah pusat. Hal ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum terhadap carut-marutnya kewenangan pemberian izin siar bagi radio yang beberapa tahun belakangan ini terjadi, yang secara nasional merugikan pelaku bisnis industri siaran radio ini.


Radio Network di Dunia 


Di negara lain seperti Australia, ada jaringan radio yang dikuasai oleh pemerintah seperti ABC (Australian Broadcasting Corporation). Jaringan ini menyediakan layanan radio, televisi, online, dan layanan mobile ke seluruh dan regional Australia bahkan ke mancanegara, termasuk Indonesia melalui The Australia Network dan Radio Australia. Program siarannya dapat menjangkau dunia dengan mengkombinasikan salurn transmisi seperti satelit, terresterial, VPN IP, fiber optic, dan internet. Untuk dapat bersiaran di Indonesia, jaringan ini memanfaatkan satelit Telkom-1 dan Cakrawala 1 untuk mengirimkan distribusi sinyalnya.


ABS-CBN Broadcasting Corporation, (ABS-CBN: Alto Broadcasting System-Cronicle Broadcasting Network) merupakan jaringan multimedia dan entertainment terintegrasi yang dimiliki salah satu konglomerat FIlipina, Lopez Group of Companies. Jaringan siaran radio dan televisi yang dilengkapi dengan produksi program TV dan radio untuk pasar domestik dan internasional ini, merupakan Asia's first commercial television broadcaster yang didirikan pada tanggal 13 Juni 1946. Saat ini, jaringan ini bersiaran di seluruh dunia termasuk di Indonesia.


Salah satu jaringan radio dan TV dari Inggris, The British Broadcasting Corporation, yang dikenal dengan nama BBC, diyakini merupakan jaringan penyiaran terbesar di dunia. Didirikan tanggal 18 Oktober 1922, saat ini dengan karyawan sebanyak 28.500 orang (khusus yang ditempatkan di Inggris), jaringan siaran perusahaan ini mampu menjangkau lebih dari 200 negara di dunia. Siaran radio BBC dikenal menggunakan variasi beberapa panjang gelombang yang berbeda (long-wave AM 148,5 - 283,5 kHz, MW 515 - 1629 kHz, dan SW 3 - 30 MHz), dan dengan kombinasi siaran radio internet mampu menjangkau beberapa tempat di dunia dengan program siaran dalam 33 bahasa yang berbeda. Jaringan transmisinya menggunakan kombinasi beberapa saluran transmisi, seperti satelit, terresterial relay (transmisi FM, AM, dan SW), DRM (Digital Radio Mondiale), IP/Internet, ISDN, dan fiber optic.


Jaringan lainnya adalah WRN (sebelumnya bernama World Radio Network), juga menyediakan layanan siaran radio dan televisi ke seluruh dunia menggunakan satelit (digital dan analog), terresterial relay (transmisi FM, AM, dan SW), DRM, IP/Internet,ISDN, dan fiber optic. Jaringan radio dan TV yang memiliki multi-playout centre di London ini, juga dipercaya oleh radio milik PBB (United Nation Radio) untuk menyiarkan program siarannya ke seluruh dunia. Program siaran milik PBB ini secara umum berisi pesan perdamaian (peace), hak asasi manusia (respect for human rights), persamaan gender, toleransi, ekonomi, dan social development serta penegakan hukum internasional (upholding of international law). Menurut informasi yang diperoleh dari websitenya, radio ini memproduksi sekitar 1.200 program siaran yang berbeda pertahunnya.


Siaran Radio Digital


Walaupun semua radio di Indonesia masih bersiaran analog (AM dan FM), namun dalam hal distribusinya, radio ini sudah menggunakan teknologi digital, yaitu DVB-S (Digital Video Broadcasting-Satellite). Teknologi digital, antara lain karena memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan radio analog konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara sinyal radio lain,sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara satu saluran dengan saluran lainnya. Efesiensi Spectrum Frequency, Network Transmission, Transmission Power dan Consumption Power merupakan keunggulan utamanya. Disamping itu, juga diperolehnya peningkatan kualitas dan stabilitas sinyal sehingga bebas interferensi, derau dan fading. Resolusi audio menjadi lebih tajam dan suara menjadi lebih stabil. Diamping itu, dimungkinkan deteksi dan recovery terhadap gangguan transmisi (error correction) serta peningkatan kompatibilitas berupa signal interoperability dan pengembangan ubiqutous device sebagai pesawat penerimanya.


Diyakini dalam waktu dekat para broadcaster di Indonesia akan berpeluang mengirimkan program siaranna melalui jaringan radio digital. Ada beberapa standar digital radio yang sudah diperkenalkan, yaitu DAB (Digital Audio Broadcasting), DAB+, DRM (Digital Radio Mondiale) yang keduanya merupakan standar dengan mengacu pada teknologi yang berasal dari Eropa. Sedangkan standar lainnya, yaitu DRM+, IBOC (In-Band On-Channel) dari Amerika Serikat dan ISDB-TSB (Integrated Service DIgital Broadcasting - Terresterial Sound Broadcating) merupakan standar radio digital dari Jepang. Menurut studi yang dilakukan, hanya DAB, DAB+, DRM dan DRM+ saja yang cocok digunakan di Indonesia.


IBOC diyakini tidak cocok digunakan karena saat ini, rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang dipergunakan di Indonesia adalah 350 kHz. Sementara IBOC mutlak memerlukan rentang frekuensi 400 kHz, agar dapat menumpangkan sinyal digitalnya di kanal FM analognya (In-Band) di upper dan lower band-nya. Sementara ISDB kurang cocok, karena harga pesawat penerimanya yang luar biasa mahal, sangat tidak terjangkau bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Uji coba siaran IBOC pernah dilakukan di Jakarta dan Surabaya (Radio Sangkakala). Sementara uji coba DAB, DAB+ juga pernah dilakukan oleh FRJI (Forum Radio Jaringan Indonesia). 


Berbeda dengan industri TV, dimana migrasi digital merupakan keharusan. Bagi industri radio, siaran radio digital justru merupakan peluang bisnis baru. Hal ini karena dimungkinkannya tambahan siaran baru tanpa harus meninggalkan bisnis siaran radio FM yang saat ini sudah digelutinya. Bahkan dengan teknologi DAB, siaran radio berjaringan menjadi semakin mudah dan murah. Karena secara karakteristik, teknologinya sangat sesuai. Bahkan dimungkinkan siaran dengan pola SFN (Single Frequency Network), dimana dapat digunakan frekuensi yang sama untuk beberapa stasiun transmisi yang berbeda, baik secara lokal, regional, maupun nasional. []







Readmore »»

Free !!! > 300 Channel Satellite yang Dapat Dilihat Di Indonesia

Program televisi yang banyak, tentu menjadi salah satu daya tarik bagi pemilik parabola apalagi yang free atau tanpa berlangganan. Namun program televisi yang banyak tidak didapatkan begitu saja dengan mudah, karena posisi dan frekuensi yang berbeda-beda dari setiap channel satellite menjadi kendala.
Posisi LNB sangat menentukan untuk mendapatkan kualitas sinyal yang baik, maka dari itu dibutuhkan pointing setelah setting frekuensi dan parameter-parameter yang ada pada receiver parabola yang bisa download di satelite.rar
Selamat menikmati sajian program-program yang berkualitas!!!

Readmore »»

GARUDA TV (GTV)

Televisi asli Indonesia ini awal mula bersiaran lewat Cable TV System di Belanda, tapi saya lihat kemarin di Bandung sudah menayangkan color bar memakai system teresterial broadcast di kanal 24. Artinya persaingan televisi akan semakin ketat terutama dari content programnya. Terus apa saja sih yang di tawarkan oleh televisi ini untuk memuaskan pemirsanya. Yuk kita simak uraiannya!!!
Menurut website resminya, awalnya televisi ini ingin menjadi televisi pertama Indonesia yang eksis di Eropa, apalagi dengan membludaknya orang Indonesia di Belanda yang ingin mendapatkan informasi perkembangan yang terjadi di negrinya. Menurut data Biro Pusat Statistic (CBS) saat ini terdapat lebih dari 1 juta orang Belanda dengan latar belakang Asia yang tinggal dan bekerja di Belanda. Lebih dari 10% dari kelompok ini tiba di Belanda sebelum ia berusia 6 tahun.

Walaupun dulu kita dijajah, 40% orang Belanda memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Indonesia. Perdagangan antara kedua negara tahun lalu meningkat menjadi $ 2.272.000, hampir dua kali lipat dari 1.294.000 pada tahun 2003. Belanda juga merupakan salah satu investor asing terbesar di Indonesia, kerjasama sosial budaya antara kedua negarapun terus berkembang. Inilah yang menjadi alasan utama berdirinya TV ini.

Dari sisi program, GTV menekankan pada hiburan, berita dan informasi dari kepulauan Indonesia yang besar. Informasi tentang perkembangan politik, ekonomi dan sosial di Indonesia akan sangat penting bagi posisi GTV.

Sejak Januari 2006 GTV, bersiaran untuk pelanggan dari operator kabel utama Belanda Casema, UPC dan Multikabel. Programnya bervariasi dari mulai film, berita dan informasi, dokumenter, musik, gaya hidup dan olahraga di Indonesia dan negara-negara tetangga. Setelah peluncuran TV ini, diarahkan lebih dari 120 jam siaran dokumenter dan gaya hidup di jantung sumber identitas Indonesia.

Tujuan Garuda TV unik, "Indonesia untuk membawa hati Belanda. GTV bertindak sebagai jembatan antara Belanda dan Indonesia, dan memisahkan kebenaran dari fiksi. Garuda TV menawarkan pertukaran, kepentingan bersama, on-air serta peluang iklan online di bidang multidimensi sebagai seni dan budaya, gaya hidup, perjalanan, dokumenter, film, musik dan makanan.

Nih gan, program detailnya :

1. Hiburan : Avonturier Uitdagingen : Ngowboy, Berbincang Jalan, B’Gaul, Idolen : Ala Idola, Maniac Van Video Spellejes : GaX, My Hobby
2. Komedi : Satu Kakak 7 Ponakan, Norak Tapi Beken, Bajaj Bajuri
3. Komedi Drama : Jalan Jaksa, Kecil-Kecil Jadi Manten, Cintaku Di Rumah Susun, Julia Anak Gedongan, Sok Kenal Sok Deket
4. Kuliner : Mutiara Khatulistiwa
5. Dokumenter : Bali Natuur : Jagad Bali, De Rijkdom van Indonesische Wateren, Discover Indonesia, Documentaire over Ambon, Expedition
Indonesische Mozaik, Kelana Nusantara, Key of Success, Mutiara Nusantara, Oasis, Periscope, Permata Tangguh, Potret, Sketsa Jakarta, Sketsa Nusantara, Speciaal van Batavia : Lenggak-Lenggok Jakarta, Tapak Indonesia, Teropong, Jalan-Jalan Selebriti, Telaah, X-Sen
6. Drama : Juragan Lenong, Keluarga Cemara, Kawin Gantung, Istri Pilihan, Nyonya-Nyonya Sosialita, Air Mata Ibu, Jelita & Juwita, Mencintaimu, Kupu-Kupu Kertas, Tiga Orang Perempuan, Melati, Perawan Desa, Dua Hati Menyatu, Pelangi Harapan, Janjiku, Setetes Embun, Dewi Fortuna, Terajana, Wah Cantiknya
7. Drama Ethnic : Borobudur, Brama Kumbara's troon
8. Drama Series : Shakila, Wong Cilik
9. Edukatif : Stadshoek, Wist Je Dat
10. Entertainment : Komunitas Kita, My World
11. Ethnic : Wayang Kulit
12. Fashion : Gaya, Gaya Q
13. Game Show : Go Go Gasing
14. Het leven van beroemde personen : My Life
15. Hobi : Autogenic, Knutselen : Modis
16. Infotainment : Lens (Star Exclusive) – Bekend, Star & Friends, Stars Of Asia
17. Kinder Drama : Een Verhaal uit Het Sprookjesland : Nirmala, Kinder Verhalen : Bidadari, Adi dan Ayah, Iedereen Houdt Van Chika
18. Kookprograma : Koken & Reizen : Escapade With Rudy
19. Life Style : Beauty & Style, B'Gaul, Healthy Life, Di Balik Gaya
20. Movies Drama : From GTV with Love : Di Tepi Kerinduan, Indonesische Mega Movie
21. Musik : GTV Clips, Indie, Muziek, Indonesische Pop Muziek, Kerontjong, Lagu-Lagu Hawaian, Mega Band, SIGROMILAZ, Partitu
22. Misteri : Mysterie: De Haarspeld Van de Godin Van Zuidree (Nyi Roro Kidul), Occultisme
23. Reizen : Archipelago
24. Vrouwen Wereld : My Style (Gaya Wanita Uptown)

Kalau mau lihat videonya di sini

Readmore »»

Sekilas Televisi Lokal Bandung

Kekuatan televisi bukan hanya dilihat dari segi inovasi program atau sdmnya saja, tetapi daya pancar (transmisi), visi-misi dan pengaruh terhadap masyarakat juga merupakan suatu pengaruh yang signifikan. Di bawah ini adalah informasi beberapa televisi lokal di Bandung :

1. TVE
TVE (Televisi Edukasi) adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia. Stasiun televisi ini khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyarakat. Stasiun televisi ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar tanggal 12 Oktober 2004. Studio TVE berada di Jakarta, dan memiliki afiliasi dengan stasiun televisi pendidikan di daerah. Televisi Edukasi dimiliki oleh Departemen Pendidikan Nasional. TVE mulai mengadakan kompetisi KIHAJAR Award sejak tahun 2004. Komperisi ini diadakan bertujuan untuk mencari siswa SMP yang berprestasi. Siswa yang berprestasi atau memenangkan KIHAJAR Award akan mendapat beasiswa sampai S1. Di Jawa Barat, TVE beropersi di dua kanal VHF, Bandung (SMKN 1 Ketapang) di ch 7 VHF dengan daya 0,1 KW dan Cimahi (SMKN 1 Cimahi, Jalan Leuwigajah) di ch 5 VHF.
2. IMTV
Televisi yang dulunya bernuansa musik (Indonesian Music Televisi) ini merupakan sebuah stasiun televisi lokal berkualitas tayang nasional karena telah dibeli dan didanai oleh raksasa broadcast Indonesia (MNC) yang masih satu group dengan PT. Sun Televisi Network. Berlokasi di frekuensi 22 UHF, IMTV mengudara mulai pukul 05.00 sampai 24.00 WIB dengan beragam acara talkshow live interaktif, tv magazine, news, kuis, music program, documentary dan serial kartun anak. Untuk daya pancarnya, televisi ini berada di kekuatan 10KW sehingga mampu menjangkau daerah Bandung Raya, Cimahi, Majalengka, Sumedang, Purwakarta dan sekitarnya. Coverage Summary televisi ini mentargetkan 10.914.068 audience atau sekitar 1/4 penduduk Jawa Barat



 

 3.PJTV
Televisi bejaring ini (Jawa Group), berdiri pada tahun 2005 di Bandung yang awalnya berada di channel 40 UHF dengan kekuatan pemancar 3KW. Kini telah bermigrasi ke channel 27 UHF dan isunya kini telah meng-upgrade pemancarnya menjadi 10 KW dengan estimasi coverage area Bandung Raya, Cimahi, Majalengka, Sumedang, Purwakarta dan sekitarnya.




  
4. SpaceToon
Televisi yang memiliki motto "Spacetoon Saluran Masa Depan" merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Bandung tetapi karena berjaringan spacetoon berkualitas nasional, apalagi dimiliki oleh TVRI dan bekerja sama dengan Spacetoon International. Bahkan spacetoon juga dapat disaksikan melalui Satelit Palapa C-2 dan hebatnya lagi hadir melalui media telekomunikasi seluler dengan memanfaatkan layanan 3G yang telah diluncurkan oleh Excelcomindo (XL), Indosat dan Telkomsel. Untuk wilayah Bandung, spacetoon mengandalkan siaran teresterial analognya di channel 30 UHF dengan kekuatan transmisi di 5KW yang mampu menjangkau Bandung Raya, Cimahi, sebagian Sumedang dan Purwakarta.
 
5. STV
STV mulai mengudara pada tanggal 1 Januari 2005 di frekuensi 34 UHF. Tagline STV adalah One Tune Hade (berani tampil bagus). Dengan kekuatan daya 5 KW televisi ini mencoba menyajikan berbagai tayangan kebudayaan Bandung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode CSI, CSGI, Top Bottom Two Boxes, Analisis Kuadran dan CPI terhadap variabel-variabel layanan yang diberikan oleh pihak stasiun TV yang disesuaikan dengan dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry yang terdiri dari ; bukti nyata (Tangible), kehandalan (Reliability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance) dan empati (Empathy), STV tercatat sebagai stasiun TV lokal terbaik dengan nilai CSI 81.86% dan CSGI -0.82. Dari metode Top Bottom Two Boxes, STV juga menempati urutan pertama dengan jumlah unsatisfield customer terendah sebanyak 6.81 % dan satisfield customer tertinggi sebanyak 58.27%



6. CT-Channel
Siarannya berada di frekuensi 36 UHF, mempunyai segementasi sebagai televisi pariwisata khususnya di daerah Jawa Barat. Televisi ini merupakan bagian perusahaan yang didirikan oleh PT Visual Insan Persada berdasarkan izin penyelenggaraan penyiaran dari KPI Pusat dan izin penetapan frekuensi dari Dinas Perhubungan Jawa Barat. Tayangan yang disuguhkan oleh stasiun ini adalah Cahaya Nusantara Televisi (CNTV). CT-Channel juga merupakan salah satu televisi yang mempunyai kemampuan nasional, karena selain dayanya yang sekualitas TV nasional (20 KW) sehingga menjangkau seputar Kota Bandung yaitu; Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, sebagian Kabupaten Sumedang, Kota Cianjur, sebagian Kabupaten Bogor, dan sebagian Priangan Timur, televisi ini pun programnya disuplai dari pusat (Cahaya Nusantara Televisi). Uniknya, CT-Channel adalah satu-satunya televisi yang tidak ada kumandang adzannya karena memang televisi ini merupakan televisi dengan program-program misionaris.
 


7. Bandung TV
Bandung TV adalah stasiun televisi (TV) lokal swasta pertama di Kota Bandung, Jawa Barat. Sebagai wadah kreatifitas masyarakat Sunda, televisi ini menitikberatkan program acaranya pada upaya pencerahan masyarakat dalam segala aspek kehidupan dengan fondasi seni budaya. Stasiun ini dapat diakses melalui saluran 38 UHF. Slogannya "Jati Diri Pasundan" ditujukan dengan upaya mengangkat kembali nilai-nilai budaya dan potensi lokal yang terdapat di Jawa Barat pada umumnya dan Bandung khususnya sebagai ibu kota provinsi. Logo Bandung TV terbangun dari beberapa unsur yaitu Kembang Cangkok Wijayakusumah,Kujang,serta tulisan BANDUNG merupakan manunggaling Tri Tangtu di Buana, yakni sang Rama, sang Resi, serta sang Ratu, atau merupakan kesatuan hakiki dari sifat manusia linuhung yang silih asih, silih asah, serta silih asuh. TElevisi ini, berjaringan dengan Bali TV-Jogja TV-Semarang TV-Sriwijaya TV- Aceh TV-Surabaya TV. Dengan daya sekitar 5 KW, Bandung TV menempati urutan kedua di bawah STV dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode CSI, CSGI, Top Bottom Two Boxes, Analisis Kuadran dan CPI. Bandung TV memperoleh nilai CSI 81.36% dan CSGI -0.84. Sementara dari metode Top Bottom Two Boxes televisi ini memiliki unsatisfield customer sebesar 8.54% dengan satisfield customer sebesar 57.83%.


8. TVRI Jabar
Televisi yang balik lagi di channel 40 UHF ini menurut data resminya memiliki daya antara 1 s/d 10.000 watt, Jangkauan Siaran : 35.862 km2= 81.18% dan Jangkauan Penduduk : 37.400.320 jiwa = 85.89%. Untuk informasi lebih jelasnya, lihat saja di http://www.tvri.co.id/bandung/


 
9. MQTV
MQTV mulai mengudara pada tanggal 28 Oktober 2003 melalui satelit Palapa C2 milik Indosat Group. Stasiun yang didirikan oleh Abdullah Gymnastiar ini berpusat di Bandung, Jawa Barat. Motto MQTV ialah "Sahabat Penyejuk Hati". Saat ini MQTV sudah resmi siaran menjadi TV lokal Bandung pada 60 UHF dengan kekuatan daya awal 2,5 KW yang coverage areanya mencakup wilayah kota Bandung dan sebagian kota-kota sekitarnya. Pada pertengahan 2007 televisi ini meng-upgrade pemancarnya menjadi 10 KW, tetapi karena masalah teknis kualitasnya tidak seperti yang diharapkan. Dengan kegigihan para teknisinya televisi ini mampu bangkit dari keterpurukan kualitas sinyal dengan biaya yang bisa dianggap paling-paling murah di antara televisi manapun. Seiring dengan membaiknya kualitas siarannya, MQTV berani tampil sebagai satu-satunya televisi bernuansakan religi yang tetap memperhatikan kualitas pattern dan program acaranya. Dengan kuatitas SDM yang minim, saat ini, MQTV mampu menyajikan program yang berkualitas, edutaiment dan menghibur. MQTV juga mampu menyajikan pernak-pernik grafis yang tak kalah dasyatnya dengan televisi standar nasional. Program-program yang uptodate, bisa diikuti dengan bergabung di facebook MQTV Islami.

by : Arief Yuliono, dari berbagai sumber

Readmore »»