Perbedaan mendasar dari segi visual yang dihasilkan oleh program drama dan non drama terletak pada content dari visual itu sendiri. Pada drama lebih menekankan pada segi emosi yang ada dalam gambar. Emosi ini dihasilkan terutama dari acting para pemain utama maupun tokoh pendukungnya. Sedangkan unsur set, make up ,kostum dan gaya tata cahaya mendukung emosi tersebut. Pada non drama lebih menekankan kepada kekuatan informasi dan impresi dari gambar tersebut.
Dalam drama, penonton lebih memfokuskan diri pada jalan cerita melalui perkembangan dan perubahan karakter sang tokoh. Dengan acting yang baik maka ia mampu mengikat emosi penonton sehingga terlibat ke dalam emosi tokoh tersebut. Yang sering terjadi adalah penonton tidak sempat memperhatikan dengan detail elemen visual lain ( set, prop, lighting, continuity, pergerakan kamera, etc ) karena “terbuai” oleh acting pemain yang menawan itu. Dalam editing drama ditemukan istilah “Cheat Cut” , dimana kita menyambung gambar semata-mata untuk kepentingan continuity emosi, tidak lagi berpikir menyambung gambar demi kepentingan continuity action, position dan movement. Salah satu contoh nyata kasus fil adalah adanya blooper. Banyak “blooper” yang sering tidak tertangkap oleh mata penonton karena hal tersebut di atas. Blooper memang sengaja dicari-cari sehingga tampak terjadi kesalahan.
Dalam program Non Drama, kita lebih mempunyai peluang untuk melihat dengan detail elemen visual yang ada dalam gambar. Karena kekuatan emosi bukan lagi tujuan utama. Maka yang harus kita lakukan adalah membuat sebuah impresi yang kuat pada gambar. Nilai informasi pada program non drama lebih cenderung diciptakan melalui narasi dan dialog dari si tokoh. Sedangkan gambar memperkuat narasi yang ada. Karena gambar harus memperkuat narasi, maka harus kita ciptakan sebuah image visual yang menarik secara proporsional sesuai dengan konsep produsksi yang telah ditentukan.
Jakarta 26 Maret 2007
Fredy Aryanto
Bahan Referensi :
1. Digital Video Hand Book. Oleh : Pete May
2. Cinematography, theory and practice. Oleh : Blain Brown
3. WorkShop, Bentuk Dokumenter: Realitas Pribadi dan Sosial, 2002
4. Pengalaman Penulis
0 komentar:
Posting Komentar